Skip to main content

Gue yang masih ingusan

Fiiiiuuuuuuhhhh… udara akhir2 ini bener2 dingin, very2 cold and dark disana hujan disini hujan dimana-mana hatiku hujannn…..brrrrr......crooot....*sedot ingus* hwehwehwehwe....., emang...kalu musim ujan kaya gini paru2 gue memproduksi ingus sangat dahsyat dibanding biasanya, kalo ingusnya gue kumpulin mungkin bisa dua ember kali, kyaaaaa....males juga gitu, ingus dalam bahasa sangsekerta sering juga disebut umbel,

umbel adalah liquid membal2 yang berwarna putih, kuning atau juga ijo, bila umbel diludahkan maka akan mental2 kekanan dan kekiri, trus bunyi towewewewewewwww.......umbel diproduksi oleh paru2 karena terjadi peradangan didalamnya, klo kata bokap gue paru2 lo tu luka trus dilapisin ama umbel2 tadi biar sembuh, sumpah sungguh teori yang sangat bodoh, dan sampe saat ini gue masi ga percaya,

yang gue percaya adalah kalo asma gue kambuh ya gue langsung pergi ke fisioterapis buat di inhalasi, jadi muka gue ditutupin pake masker kaya robot2an starwars trus maskernya ngeluarin uap panas yang masuk ke idung trus masuk lagi ke paru2 gue, uapnya bikin paru2 gue hangat, bikin umbel2 tadi mencair dan hilang, pokoknya sensasinya plong, biasanya sebelum di inhalasi gue disuruh pake pakaian steril, dokter dan perawatnya sama2 make jubah putih, sama kaya nanganin pasien flu burung, hwehwehwe....padahal gue kan ngga kena flu burung,

Mau tau apa yang terjadi saat inyo di inhalasi,

bener mau tau??? Ini serius.

Bila anda bener2 mau tau silakan baca tulisan dibawah ini walau kepaksa,
tetapi bila anda punya hobi wisata kuliner, hobi makan sate padang dan hobi makan bubur ayam sebaiknya anda tutup blog ini dan kembali lanjutkan chatting anda, karena tulisan ini agak2 nggak enak dibaca oleh orang yang hobi wisata kuliner khusunya pecinta sate padang, kemaren aja ada pecinta kuliner yang baca blog ini, trus dia langsung brubah yang tadinya hobi makan eh sekarang jadi hobi vermak levis.

Oke terlihat disitu inyo berbaring di atas dipan yang bercahaya terang yang sesekali menyembulkan asap yang berjatuhan ke lantai, disitu pula terlihat satu dokter dan dua perawat yang berjubah putih menangani sebuah pasien idiot yang kumisnya panjang sebelah, tangan dan kakinya diborgol, betisnya panuan, rambutnya kutuan, dengkulnya korengan dan mulutnya bebusa akibat kebanyakan ingus, tiba2 salah satu perawat berkata “dokter yakin akan menyedot ingus gembel ini dengan alat sedot ingus ultra super power yang baru saja dibeli rumah sakit ini dari singapura” tanya si perawat, “yah...ini keputusan terakhir, semua ini demi menyudahi kepedihan yang dialami gembel ingusan ini....” jawab dokter menyesal, “tapi dok, mesin ini nanti bisa rusak karenanya...” kata perawat yang satunya, “ah ga apa apa kan masih ada APBD 2008” jawab dokter tersenyum, akhirnya dokter menyalakan mesin penyedot tinja eh salah....mesin penyedot ingus ultra, mesinnya menyerupai genset yang bergetar hebat bila dinyalakan, diujung mesin terdapat selang yang berujung dimulut gembel, dan masker yang mengalirkan uap hangat bagi si gembel ingusan, “kyaaaaaa.....lepaskan saya.........”teriak gembel ingusan menahan pedih, si gembel kejang2 dengan tangan dan kaki diborgol, dua perawat tadi kewalahan memegangi si gembel ingusan, situasi semakin kacau, situasi semakin rumit, “gimana nih dok, saya sudah tidak tahan memegangi gembel ini” keluh si perawat kepada dokter, “krrrrrrr.....krrrrrr.....” bunyi mesin penyedot ingus bekerja, liter demi liter ingus mengalir berjalan didalam selang menuju kesebuah tabung penampung ingus atau bisa disingkat menjadi TPI (Tabung Penampung Ingus),

“Crooottt........” ingus si gembel mulai muncrat mengenai wajah si perawat,

“Auuuuwwww.....anjrit gue kena ingus gembel lagi....sialan” teriak perawat,

“hwehwehwehwe....emang enak, untung gue ga kena” jawab dokter senang,

Situasi bergejolak didalam bangsal tempat inyo gembel disedot2 ingusnya, ruangan terdengar penuh teriakan, ruangan terdengar penuh erangan, kaca jendela yang menghiasi pintupun penuh oleh lumuran ingus si inyo gembel yang meleleh kebawah seperti kuah sate padang,

“kyaaaaa.....ingus sayaaaa.....” teriak gembel ingusan yang meronta2 minta tolong, semua bergoncang semua tegang, ruangan semakin panik dan bergetar hebat, tangan si gembel berhasil meraih tangan si perawat,

“Haaaaaaa.....kena lo” kemudian gembel nyengir2 ga jelas bisa megang tangan siperawan eh perawat maksudnya, “iiiiiih apaan sih....lepasin ga!!!” teriak si perawat jijik dipegang gembel, “Haaaaaa....” teriak gembel dengan mulut penuh ingus bebusa,

“Dokterrrr....tolong saya” seru perawat minta tolong, semua panik karena gembel menggila minta dilepaskan dari belenggu yang menahannya dan dari selang2 yang menyedot ingusnya

“Lepaskan sayaaaaa.....” teriak gembel, sebaliknya dua perawat dan seorang dokter tadi lelah menahan erangan si gembel, tubuhnya penuh dengan ingus2 si gembel yang muncrat, tubuh kedua perawat tadi basah terlumuri penuh oleh ingus si gembel, akhirnya dengan daya dan upaya dokter tadi menyuntik si gembel dengan serum bius beruang,

“Dokter tolong saya, tangan saya belom dilepas-lepasin dari tadi, goblok lo” teriak perawat,

“iya bentar napa, ntar gue suntik dulu pake serum ini” jawab dokter panik,

“pegangin dia erat2, cepat” seru dokter dengan suntikan ditangan,

“jleb....”

akhirnya si gembel pingsan dengan serum beruang milik si dokter,

Si gembel pingsan dengan mulut dan idung penuh ingus“Haaaahhhh.....akhirnya berakhir juga semuanya, sungguh hari yang melelahkan” jawab dokter lega, “iya cuman nih badan saya banyak ingusnya gini nih dok” kata si perawat, semuanya berganti pakaian dan semuanya sibuk membersihkan ingus yang menempel,

“Krrrrrrrrr.....krrrrrrrr......krek....krek.....” bunyi mesin penyedot ingus bergetar,

“Eh iya gawat kita lupa matiin mesinnya” kata dokter,

“emang ngapa dok kalo ga dimatiin?” tanya perawat,

“Ntar mesinnya mledak sama ingus2nya goblok, cepet matiin!!!”teriak dokter,

Perawat pun bergegas lari meraih tombol untuk mematikan mesin sedot ingus ultra buatan singapura itu, namun naas....... sebelum jari lentik si perawat menyentuh tombol mesin itu, mesin itu sudah terlebih dahulu meledak bersama ingus2 yang terkumpul tadi, “Blaaaaarrrrr.......crot....crot....crot....bluk....bluk....bluk.....” akhirnya ruangan tadi hancur bersama ingus2 yang muncrat, ketiganya pingsan ketiganya berjatuhan berlumuran ingus si gembel, semuanya tertelungkup tak berdaya diatas lantai.

Sementara keadaan diluar rumah sakit begitu damai dan begitu indah tidak sedikitpun menampakkan keganjilan, satpam pun terlihat berjalan dengan menebarkan senyum kepada setiap pasien yang berobat, terlihat nenek2 tua yang sudah jompo tersenyum membalas senyum si satpam diatas kursi roda yang didorong oleh seorang perawat cantik, burung2 hinggap diantara teduhnya taman yang mempesona, seperti pesona satpam tadi yang takkan hilang ditelan waktu, hingga akhirnya satpam kaget menemukan seorang gembel, satu dokter dan dua perawat yang pingsan berlumuran ingus di dalam ruangan yang porak poranda akibat ingus. Satpam pun bengong sejenak melihat kejadian ini kemudian ia berbisik sembari mengangkat topinya “Sudah kukatakan sejak dari dulu bahwa sebenarnya kau tak pernah mau mengerti apa yang aku rasakan dalam hidup ini....”

Comments