Skip to main content

album seperti seharusnya noah semangat baru untuk sebuah babak baru

Album 'Seperti Seharusnya' - NOAH: Semangat Baru untuk Sebuah Babak Baru
Album 'Seperti Seharusnya' - NOAH: Semangat
Baru untuk Sebuah Babak Baru (15:44 WIB)
Sebuah penantian panjang sekitar 2
tahun akhirnya tidak sia-sia. 'Seperti
Seharusnya' menjadi album lokal
paling fenomenal di tahun ini
setelah dirilis resmi pada 22 Oktober
2012. Menurut Ariel, yang baru dari
NOAH adalah semangatnya.
Album ini dibuka dengan intro megah, deru tepuk tangan dan
hentakan drum dalam 'Raja Negeriku', sebuah lagu yang akan
membuat Anda seketika merinding. Lagu ini begitu istimewa
karena sesekali memasukkan cuplikan pidato Bung Sukarno di
intro, reff maupun coda. NOAH pun tidak sendiri, mereka
dibantu oleh 200 tahanan penghuni Rutan Kebon Waru,
Bandung, tempat Ariel sempat mendekam. Sontak ratusan
suara tersebut menyatu menjadi anthem pembuka dari album
yang paling ditunggu-tunggu semua orang ini.
Dilanjutkan dengan 'Jika Engkau', dengan sound intro yang
(seakan-akan) terinspirasi dari salah satu alat musik etnik
Nusantara. Sampai akhirnya vokal Ariel yang khas masuk,
mengingatkan kita kembali dengan hits dalam album 'Bintang
di Surga' (2004) atau 'Hari yang Cerah' (2007) dengan versi
karakter vocal dan sound yang lebih matang.
Jika Anda belum mendengarkan album ini, setidaknya Anda
pasti sudah pernah mendengar lagu 'Separuh Aku' yang
bergema di mana-mana sebelum resmi dirilis sebagai debut
single dari album ini. Sempat bocor pada 2010, tapi
tampaknya tak mempengaruhi lagu tersebut untuk mengisi
nomor ketiga tracklist album 'Seperti Seharusnya'.
NOAH juga sampai ‘memboyong’ Ryan 'D’Masiv' untuk
penulisan lirik lagu 'Hidup Untukmu Mati Untukmu'. Dan jika
Anda simak baik-baik, tampaknya ada sound di intro lagu ini
yang mirip dengan sound khas Coldplay. Memang, Coldplay
selama ini disebut-sebut sebagai salah satu band yang
menginspirasi NOAH.
Dan, setelah sukses mengaransemen ulang 'Kisah
Cintaku' (ketika masih bernama Peterpan), NOAH kembali
menampilkan hits Chrisye lainnya yaitu 'Sendiri Lagi'.
Mencoba untuk tidak terbayangi oleh karakter vokal Chrisye
yang khas, lagu yang ditulis oleh Ryan Kyoto itu berhasil diolah
menjadi berbeda oleh Ariel cs.
Biasanya dalam hal penulisan lirik, Ariel masih memegang
peranan penuh. Tapi, dalam album ini Ariel hanya terlibat
pada 5 dari 10 lagu, termasuk 'Ini Cinta', 'Terbangun Sendiri'
dan 'Puisi Adinda'. Lukman menyumbang sebuah lagu yang
diberi judul 'Demi Kita'. Kehadiran David sejak 2008
tampaknya memang memberikan warna baru. Selain single
'Separuh Aku', kontribusinya juga terlihat jelas dalam lagu
'Tak Lagi Sama'.
Ariel benar, hampir tidak ada perbedaan yang menonjol dalam
segi musikalitas dan sound yang ditampilkan album 'Seperti
Seharusnya' dibandingkan album-album sebelumnya. Yang
sesungguhnya berbeda dalam band ini adalah semangat baru.
Semangat untuk kembali ke dalam industri musik Indonesia
setelah penantian panjang yang dialami Ariel, Lukman, Uki,
Reza dan David. Kalimat Ariel tersebut seolah-olah
memberikan pesan bahwa 'Seperi Seharusnya' merupakan
merupakan tonggak baru dari perjalanan panjang sebuah band
yang baru saja berganti nama menjadi NOAH.
Rendy Tsu penulis dan blogger, mendedikasikan

Comments