Skip to main content

Walikota Tri Risma Harini emosi taman bungkul dirusak

Wali Kota Tri Rismaharini marah besar saat mengetahui Taman Bungkul rusak karena dijadikan lokasi acara bagi-bagi es krim walls gratis. Ia mengamuk di hadapan panitia. Kenapa ia begitu meledak-ledak? Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini, datang ke taman yang terletak di Jalan Raya Darmo itu setelah diberitahu polisi. Ia berangkat dari kawasan Tunjungan, tempat melakukan kerja bakti.



Orang nomor satu di Pemkot Surabaya ini langsung membentak-bentak panitia. "Lihat itu! Lihat! Rusak semua. Bertahun-tahun kami bikin itu. Ngerti nggak?" kata Risma sambil menunjuk titik-titik kerusakan di Taman Bungkul,Sejumlah panitia, warga, staf Risma, terdiam. Risma yang mengenakan kemeja batik warna hitam dan jilbab hitam, cemberut. Kemarahannya belum pudar. Bentakannya terus mengalir ke panitia. "Rusak semua! Itu uang rakyat!" kata wali kota dengan beragam penghargaan ini. Kemarahan Risma mungkin tak berlebihan. Taman Bungkul yang berada di jantung kota bukan hanya aset pemkot dan kebanggaan warga, melainkan memiliki ikatan batin dengan Risma.

Taman seluas 900 meter persegi tersebut direvitalisasi dan hadir dengan wajah baru pada 2007. Saat itu, Risma menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya. Boleh dibilang, 'sentuhan' Risma ada di taman itu. Saat terpilih menjadi wali kota pada tahun 2010, Risma kian leluasa berkarya. Taman sebagai paru-paru kota dan tempat kongkow ditata dan dipercantik. Alhasil, Surabaya menjadi lebih hijau. Usaha itu diganjar dengan berbagai penghargaan di tingkat internasional. Tentu, tak hanya Risma yang bangga, tapi juga warga Surabaya. Kuatnya hubungan batin dengan taman dan tata kota inilah yang membuat Risma mencak-mencak saat mengetahui Taman Bungkul rusak. Jalur hijau ludes gara-gara diinjak-injak warga yang berebutan es krim gratis.

Tanaman-tanaman dengan harga mahal juga rusak. Kerugian ditaksir miliaran rupiah. Ganti rugi dari panitia mungkin bisa mengembalikan taman ke bentuk semula. Bahkan bisa lebih baik dibanding sebelumnya. Tapi jelas, hal itu tidak bisa mengobati rasa kecewa Risma. Perempuan kelahiran Kediri 52 tahun silam itu terlanjur 'terluka'. Ikatan batinnya terkoyak.

Comments