Skip to main content

Cerpen Lapang Dada

Wah udah pada nonton video clip sheila on 7 yang lapang dada belum? wah keren banget ya, aku sampe sedih liatnya, nyesek banget ya liat ceritanya, si cowok yang dateng ke pernikahan mantannya, dan kali ini gue sampe bikin cerpen ter-influence dari video clip ini. Happy reading....

Hari ini aku kuatkan untuk datang ke pernikahan stella, ia mantan kekasihku yang sekarang akan jadi milik orang lain, pagi itu aku mengenakan kemeja abu-abu tanda kesedihanku, pesta kebun yang menyenangkan, rumput hijau pekarangan, matahari pagi yang menyembul dari balik pohon cemara, dan pagar kayu bercat putih serta rangkaian bunga warna warni yang memeriahkan pesta pernikahan ini, terdengar band pengiring melantunkan lagu berjudul lapang dada, ia mungkin menyindirku dengan halus, liriknya mengingatkanku akan stella, kita pernah punya cerita indah bersama, teringat dahulu ketika stella membuatkan kopi untukku, berjalan bersama sambil hunting foto, mengabadikan obyek menarik yang bisa aku bekukan dalam sebuah gambar abadi, bahkan kami pernah membuat kue bersama walau rasanya tak seenak buatan bibiku, tapi aku tetap ceria mengenalnya, melihatmu dulu aku kalungkan cinta dilehermu dan kamupun tersenyum menatap mau, namun kisah kami berakhir ketika aku mengajaknya untuk benar-benar serius menjalani hidup bersama, di bukit itu aku katakan padanya bahwa aku mencintainya, bahwa aku ingin memilikinya seutuhnya, namun saat aku ingin mengikatnya dengan sebuah cincin pemberianku ia menolak lalu memelukku seraya menangis lalu berkata "aku sudah dijodohkan kedua orang tuaku mas", "apa?" hatikupun patah mendengarnya... bayangan itu hilang berganti kenyataan bahwa aku sudah berada pada babak baru kehidupan stella, babak baru ceritera stella bersama pria pilihan kedua orang tuanya, namun aku harus tegar, hingga tiba saatnya stella melemparkan bunga kepada orang-orang yang belum menemukan cinta sejatinya di pesta pernikahan miliknya itu, dan hap... aku pun berhasil menangkapnya, kupandangi seikat bunga yang dilemparkan oleh stella tadi seraya bingung, "mengapa aku?", "mengapa aku yang berhasil menangkapnya?", menangkap harapan kosong ini, ah sudahlah... dia sudah jadi milik orang lain, dan stella pun pergi bersama pria yang berhasil memenangkan nasib baiknya. Mungkin aku harus bisa berlapang dada, ya aku harus bisa.

Comments