Skip to main content

Aku dan Ariel

Cerita ini hanya fiktif belaka, just for fun writing in my side life

Namaku pevita aku adalah artis terkenal di indonesia, saat ini aku sedang membintangi beberapa judul film dan menjadi brand ambassador beberapa produk online fashion wanita ternama di indonesia, aku blasteran inggris indonesia, kecantikanku siapa yang tidak tahu? semua pasti mengenalku, hingga aku berkenalan dengan sosok yang membuatku luluh dan terpesona atas kejantanannya, dia adalah ariel.... siapa yang tak kenal dia, dia bagiku adalah rockstar sejati, lelaki yang pernah dipenjara karena kasus video asusila bersama luna maya dan cut tari pastinya, semenjak putus dengan sophia aku kemudian berkenalan dengannya, waktu itu aku bertemu dengannya disalah satu acara musik yang didalamnya ada band bentukkannya, dia tuh laki banget, mungkin the wildest man in the world yang pernah gue kenal, Liarrr.... dan gue lebih suka macarin badboys ketimbang nerd ya karena emang kan lo bisa bedain mana disneyland mana museum, iya kan?

Di belakang backstage aku bertemu dengannya, sosok yang selama ini cuma aku lihat dari layar tv maupun berita online didalam gadget, dengan jacket kulit hitam dan sepatu boots coklat dia sedang duduk di belakang stage menunggu giliran, "Ariel...?", "ya...hai pevita", "hai...", kami berjabat tangan "oh...kamu ngisi acara disini juga?" tanyaku, "Oh iya ini sebentar lagi mau naik...", "oh ok...ok..." jawabku, kami saling berbalas senyum, obrolan berlanjut seputar pertanyaan dia stay dimana, sibuk tour kemana aja, sampai aku juga nanya kesibukkannya merawat motor jadul yang masih dia pakai, asal tau aja motor itu adalah motor peninggalan ayahnya tercinta. sampai tiba-tiba aku menanyakan hal yang tak senonoh kepadanya "nomor hape kamu berapa?" "oh...ada...buat apa?", akupun cuma tersenyum membalas pertanyaan dia yang bertajuk BUAT APA?, "umm... ya aku kalo lebaran biasanya ucapin selamat idul fitri ke teman-teman" jawabku tolol didepan dia, dia lalu tertawa sambil menggaruk-garuk jidatnya "Ok...ini no aku pev..." dia menjawab sembari menyebutkan beberapa angka yang membuatku bergetar, aku mendapatkan nomor handphonenya, ariel kemudian berlalu dan bergegas menuju panggung dan aku disini dengan jantung yang tersenyum, handphone yang sudah kuisi nomor lelaki paling ganteng sejagat raya itu, ariel..., aku cek profil wa nya kemudian aku chat "hi.... ini aku pevita..." dengan dua centang abu-abu didalamnya, ya karena memang dia sedang bernyanyi diatas panggung dan aku berharap pesanku dibalas.

Malam ini dengan remote tv di tangan aku menonton acara tv yang isinya melulu wajahku, ah aku bosan, kemudian mama datang dari luar, ia baru saja berbelanja dari mall dekat rumah, "hai pev..."tadi manager kamu telepon katanya besok kamu mau ketemu klien di kuningan ya?" tanya mamaku, "oh iya maa... maless" jawabku, mama kemudian masuk ke dapur menata sayuran yang sudah dibelinya tadi.

Handphone ku menyala, sebuah notifikasi muncul, "iya pev..." wahhh ini dari ariel, akupun tersenyum sendirian seperti orang gila yang kesurupan, pesan apa yang harus aku balas? akupun masih kebingungan, yang jelas aku hilang arah membaca pesan ini, akupun lalu bergegas kekamar sambil lompat ke tempat tidur, masuk kedalam selimut sambil memandangi pesan dari seseorang yang paling aku nantikan, "kamu lagi dimana?" tanyaku
"oh aku lagi di toys kingdom nih, aku lagi mau beli gundam"
"gundam?, apa itu?"
"mainan..."
"oww...ok"
"kamu lagi disana sekarang?"
"iya"
"gimana kalo aku kesana sekarang"
"what??"

Sambil terburu-buru aku ambil kunci mobilku, aku nyetir sendirian sekarang, tujuanku cuma satu yaitu ketemu ariel, "oh my god, mana macet lagi" keluhku karena macet, "come on...ayo jalan..." aku lantas mengklakson beberapa motor yang menghalangi jalanku, dan aku menyusuri jalan water spring avenue dengan kecepatan sangat tinggi, sambil sesekali aku melihat handphone yang berada di saku dashboard, sesampainya di lemonade village aku lanjut whatsapp dia "kamu dimana?", "didalem di pojok bagian gundam", "ok...", dan akhirnya aku bertemu dengannya...ariel pria yang aku kagumi dari dulu, ia tampak macho dengan kaus putih lengan panjang dan celana cargo warna hitam kesukaannya, "pev kamu ngapain kesini sih?" gumamnya sambil memegang beberapa mainan yang akan dibelinya, "yaaa... gapapa dong, aku juga mau liat hobi kamu juga" aku senyam-senyum sendirian, "ok...aku tinggal beli catnya aja", "oh emang itu harus di cat juga ya", "iya emang harus di cat...".

Aku menggengam erat lengannya menuruni eskalator, tanpa pengawalan ataupun penjagaan, dan tanpa masker, tak peduli wartawan tak peduli lambe turah, tiba-tiba aku ingin sekali mengajak ariel menonton sebuah film, kebetulan toko mainan dekat sekali dengan XXI, "riel nonton yuk?", "nonton?, nonton apa?", "ya film lah", "dengan bawaan sebanyak ini?","ya nanti kan bisa dititipin", "Ok..." dan aku memasuki lobby gedung theatre dengan indahnya oh aku berasa di surga, aku memesan beberapa makanan dan minuman di xxi cafe, bubble tea dan popcorn manis, "riel kamu yang manis apa yang asin?" tanyaku, "yang asin aja" jawabnya sambil mengeluarkan dompet dari sakunya, "aku aja yang bayar ya", "thanks..." aku tersenyum seraya melihat wajahnya yang tertawa melihatku, ia kemudian bergegas membawa camilan itu kedalam bioskop, namun langkahnya terhenti ketika melihat sosok lelaki berbadan besar berjaket hitam, ia menggunakan topi berwarna biru dan celana pendek, "heiiii roni... kamu disini juga...", "weiii ariel...whats up brooo...., lagi jalan jalan nih?", "iya...", "pev kenalin ini roni, produser terkenal...", "ah bisa aja..." roni kemudian menyalamiku dengan mengepalkan tangan, ya karena kedua tanganku memang sedang memegang banyak makanan, ariel dan roni ngobrol panjang lebar soal alat musik yang baru dia beli dari luar negeri

Comments