Keluarga saya punya cerita unik seputar jaman penjajahan Belanda doeloe, jadi kakek saya itu dulu adalah seorang pegawai perhutani di kota di jawa tengah, dia tugasnya mengecek hasil hutan berupa kayu jati yang boleh ditebang apa tidak, nah dia itu bertugas sebagai checker kayu jati, kalo udah ditandain sama kakek saya baru boleh pohon jati itu ditebang, kalo belom dapet surat ijin dari kakek saya ya ga bisa ditebang pohon itu, dan jika ada orang yang menebangnya akan dikenakan sanksi atau hukuman dari pemerintah.
Kalau nenek saya punya sambilan yaitu punya industri kecap rumahan, jadi nenek saya tuh dulu beli kedelai hitam yang namanya malikey, malikey diolah dari tanah milik ibu sudibyo yang punya perkebunan kedele, kedele hitam itu kemudian direbus terlebih dahulu untuk kemudian di fermentasikan menjadi kecap disebuah guci besar yang nantinya akan menghasilkan kecap berkualitas dan akan di kemas dalam botol kaca yang kemudian dipasarkan ke rumah2 disekitar rumah nenek saya di cepu, kecap itu diberi nama kecap cap ikan.
Dan hingga pada suatu ketika ibu saya bercerita keceplosan mengenai kartosuwiryo, siapa kartosuwiryo itu? namanya pernah saya pelajari di buku sejarah waktu sd dulu, cerita ini muncul ketika pada suatu waktu kami lagi nonton acara di tv mengenai sejarah tentang Kartosuwiryo, tiba-tiba ibu saya nyeletuk "sebenere kartosuwiryo iku ora salah", "loh kenapa bu?", "lha iyo dia kan cumak mau mendirikan negara islam tapi dialang2i sama pak karno", "ya salah dong bu, kan indonesia udah merdeka, kalo ndiriin negara dengan ideologi baru ya makar namanya", "yaudah lah sur...".
Kemudian ibu saya bercerita mengenai kedekatan kartosuwiryo dengan keluarga nenek saya, jadi ternyata nenek saya itu tau dan kenal sama kartosuwiryo, tetapi pas menceritakan soal hal itu ibu saya sampai menyuruh saya untuk merahasiakan hal ini, "ati2 kamu...nanti kamu ditangkap polisi", wah serem amat....hehe, emang kartosuwiryo itu kenal nenek dimana?, akhirnya ibu saya menjelaskan kalau nenek saya punya sepupu laki-laki, kemudian sepupu laki-laki itu menikah dengan seorang perempuan, nah perempuan itu adalah saudara kandung kartosuwiryo, pada saat kejadian kartosuwiryo ditangkap keluarga sempat ikut kabur melarikan diri karena takut ikut ditangkap juga sama polisi, sama pemerintah jaman dahulu keluarga kartosuwiryo di blacklist oleh pemerintah dan tidak boleh masuk kedalam struktur pemerintahan hingga saat ini.
Jadi gitu ya teman-teman sejarah mengenai nenek saya dan kedekatannya sama kartosuwiryo, terimakasih sudah mau membaca, sampai jumpa lagi.
Comments
Post a Comment
komen yuk....