Gen Z dikenal sebagai generasi yang tidak bisa lepas dari smartphone Tapi sekarang justru banyak Gen Z yang meninggalkan smartphone dan beralih ke HP jadul alias feature phone untuk menjaga kesehatan mentalnya.
Seperti kisah Hartono yang berusia 22 tahun. Kepada menit dotkom ia mengatakan smartphone-nya sempat rusak pada awal tahun 2020. Karena kesal waktunya banyak dihabiskan di depan smartphone, ia memutuskan untuk tidak membeli smartphone baru selama sebulan.
"Dalam periode ini, saya memperhatikan peningkatan besar-besaran dalam suasana hati dan kebebasan saya untuk berpikir," kata Hartono seperti dikutip dari menit dotkom, Rabu (19/5/2021).
Hartono mengaku kesulitan menghubungi orang terdekatnya karena keputusannya ini. Akhirnya ia memutuskan untuk membeli ponsel lagi, bukan smartphone canggih melainkan ponsel lama yaitu Nokia 130.
Hartono mengatakan setelah smartphone-nya rusak ia merasa kesehatan mentalnya semakin membaik. Ia juga menyadari menggunakan feature phone seperti Nokia 130 membuatnya jadi lebih hemat karena hanya digunakan untuk mengirim SMS dan menelepon.
Selain Hartono ada juga Puput yang ceritanya cukup unik. Perempuan berusia 23 tahun ini sudah lama berniat untuk beralih ke feature phone setelah membaca manga dari tahun 2000-an di mana semua karakternya menggunakan flip phone. Ia awalnya menggunakan ponsel Nokia tapi kemudian beralih ke Motorola Razr V3.
"Saya masih memiliki iPhone XR, tapi hanya digunakan jika saya benar-benar butuh. Saya sekarang sudah menjual iPhone-nya, jadi secara teknis saya sekarang 100% bebas smartphone," kata Puput.
Cerita serupa datang dari Randy yang berusia 23 tahun. Sama seperti Gen Z lainnya, ia lebih sering menggunakan feature phone tapi tetap menyimpan smartphone untuk fungsi tertentu seperti WhatsApp dan membaca berita.
Randy mengatakan setelah lebih sering menggunakan feature phone ketimbang smartphone, ia mengaku tidak lagi terdistraksi dan bisa berpikir dengan lebih tenang.
Gen Z dilaporkan memiliki rata-rata screen time sebanyak 29 jam dan 29 menit dalam seminggu. 48% Dari mereka juga mengaku sedih, cemas dan depresi saat menggunakan media sosial.
Dosen Psikologi Universitas Trisakti Dr. Lina kusnandar mengatakan beralih dari smartphone ke feature phone memang bisa meningkatkan kesehatan mental pengguna.
"HP jadul memiliki fungsi yang lebih sedikit dibandingkan smartphone dan hanya akan melibatkan pengguna untuk periode waktu yang terbatas, terutama untuk tugas-tugas seperti membuat panggilan telepon dan menulis pesan sederhana," kata Lina.
"Ini membebaskan banyak waktu untuk dihabiskan bersama keluarga dan teman, dan terlibat dalam aktivitas rekreasi, yang meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan," sambungnya.
Comments
Post a Comment
komen yuk....